• Tue. Nov 12th, 2024

Sejarah Agresi Militer II, Latar Belakang dan Dampaknya

Aug 16, 2021
Sejarah Agresi Militer II, Latar Belakang dan Dampaknya

Operasi Gagak atau yang lebih di kenal dengan istilah Agresi Militer Belanda II adalah operasi militer Belanda kedua yang terjadi pada tanggal 19 Desember 1948. Operasi ini diawali dengan serangan terhadap Yogyakarta, ibu kota Indonesia saat itu, serta penangkapan Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya.

Latar Belakang Agresi Militer II

Latar belakang terjadinya Agresi Militer II adalah karena Belanda masih ingin menguasai Indonesia dan mengingkari janji yang sudah disepakati antara kedua belah pihak pada Perjanjian Renville. Agresi Militer II yang dilakukan oleh Belanda benar-benar membuat Indonesia kewalahan menghadapinya, pihak militer Belanda melakukan penangkapan terhadap tokoh-tokoh penting Indonesia, seperti Bung Karno, Bung Hatta, Syahrir dan beberapa tokoh lain.

Penyebab Terjadinya Agresi Militer II

Seperti saat terjadinya Perundingan Linggarjati, Perundingan Renville mengalami kemacetan. Jalan keluar yang ditawarkan oleh KTN selalu gagal karena tidak adanya kesepakatan antara Indonesia dan Belanda. Wakil Presiden Indonesia pada saat itu tetap tegas mempertahankan kedaulatan Indonesia, sementara Belanda terus berupaya mencari cara menjatuhkan wibawa Indonesia.

Ketegangan antara Indonesia dan Belanda semakin memuncak saat Indonesia dan Belanda mengirimkan nota kepada KTN. Nota itu berisi tuduhan terhadap pihak lawan yang tidak menghormati hasil Perundingan Renville. Menjelang tengah malam pada tanggal 18 Desember 1948, Wali Tinggi Kota Mahkota Belanda bahwa Belanda tidak terikat lagi pada hasil Perundingan Renville.

Tanggal 19 Desember 1948, pesawat terbang Belanda membombardir Maguwo (sekarang Bandara Adisucipto) dan sejumlah bangunan penting di Yogyakarta. Peristiwa itu mengawali Agresi Militer Belanda II. Pengeboman dilanjutkan dengan penerjunan pasukan udara daalam waktu singkat, Yogyakarta, ibu kota RI ketika itu, dapat dikuasai.

Dampak Agresi Militer II

Agresi Militer II memberikan dampak bagi kedua belah pihak antara Indonesia dan Belanda. Berikut dampak agresi militer Belanda 2 yang perlu Anda ketahui.

  • Adanya penangkapan terhadap Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir dan tokoh – tokoh lainnya.

Selain itu, Belanda juga menangkap para menteri seperti Syahrir, Mohammad Roem, Agus Salim dan A.G. Pringgodigdo. Mereka langsung dibawa ke pengasingan di Prapat, Sumatra dan Pulau Bangka.

  • Banyaknya korban tewas dari TNI sebanyak 128 orang ketika terjadi serangan di Bandara Maguwo sebagai dampak peristiwa ini.

Tak hanya itu, Belanda juga berhasil menguasai Maguwo melalui serangan udara yang menggunakan 14 buah pesawat terbang seperti Mustang dan Kittyhawk.

  • TNI akhirnya melakukan perlawanan balik pada tanggal 1 Maret 1949 yang dikenal dengan nama Serangan Umum 1 Maret Yogyakarta.

Pasukan Belanda kewalahan menghadapinya dan akhirnya berhasil dilumpuhkan.

  • Dampak peristiwa Agresi Militer II berupa terjadinya aksi gerilya di wilayah luar kota Yogyakarta.

Aksi gerilya juga dilakukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan dipimpin langsung oleh Jenderal Soedirman.

Itulah pembahasan mengenai Agresi Militer Belanda II, sejarah, latar belakang dan dampak yang kami kutip dari https://www.koransumedang.com, semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua. Semoga bermanfaat.